
KLIK BORNEO – BERAU. Ada 6 kegiatan Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau pada tahun 2024 lalu kembali dilanjutkan di tahun 2025 dengan denda keterlambatan.
Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPUPR Berau, Decty Toga Maduli menjelaskan progres pencapaian bidangnya secara keseluruhan pada 2024 lalu mencapai 98,52 persen.
“Ada beberapa kegiatan yang diperpanjang dengan denda,” ungkapnya saat dikonfirmasi media ini, Senin (06/01/2024).
Disampaikannya, enam kegiatan yang mengalami keterlambatan pada tahun 2024 lalu tersebut antara lain pembangunan TPA baru Pegat Bukur dan perluasan jaringan perpipaan kawasan perkotaan yang dikerjakan dua kali menggunakan anggaran berbeda.
Selanjutnya, perluasan jaringan perpipaan SPAM Batu Putih, perluasan jaringan perpipaan SPAM Raja Alam (Samburakat – Sambakungan) dan revitalisasi jaringan perpipaan Kampung Maluang.
“Enam kegiatan ini akan diusahakan selesai akhir Januari 2025,” jelasnya.
Selain beberapa kegiatan yang akan dilanjutkan pengerjaan itu, diakuinya, pada APBD Murni tahun 2025 beberapa proyek yang sudah selesai di tahun 2024 akan kembali ditingkatkan, seperti peningkatan sarana air bersih di Kampung Long Keluh dan Long Duhung di Kecamatan Kelay.
Seperti Long Duhung, tambahnya, peningkatan sarpras air bersih di Long Keluh hanya untuk memasok kebutuhan air di kampung tersebut. Karena itu, peningkatan air yang ada tidak bisa dialirkan atau didistribusikan ke kampung lain.
“Boros di pemasangan pipa kalau hanya satu. Terus tidak dialirkan ke kampung lain karena jaraknya jauh dan boros juga karena harus dinaikkan kapasitasnya,” bebernya.
Selain jarak, masalah debit air juga diperkirakan tidak sanggup melayani dua kampung terdekat. Apalagi kapasitas air hanya berkekuatan 2,5 liter/ detik.
“Itu kapasitasnya kecil untuk ukuran kampung yang jumlah sambungan rumah (SR)-nya tidak sampai 200 rumah. Long Keluh hanya 65 SR,” tandasnya. (Elton)