KLIK BORNEO -BERAU. Antusias masyarakat Maluang direfleksikan dengan banyaknya masyarakat yang hadir dalam kampanye dan silaturahmi Paslon Madri Pani-Agus Wahyudi (MP-AW) di Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur. Bertempat di lapangan sepak bola Maluang, ribuan masyarakat memadati lokasi acara. Satu poin paling penting dalam Pilkada yang diingatkan Madri Pani, menjaga persatuan silaturahmi sesama.
Masyarakat antusias ingin mengobrol dan mendengarkan program-program unggulan yang disampaikan oleh Madri Pani maupun Agus Wahyudi. Sebanyak 24 program unggulan yang pro rakyat, diaminkan masyarakat.
Pasalnya, keluhan warga selama ini, masuk dalam program tersebut. Seperti pendidikan gratis, perkebunan, pertanian, kredit UMKM hingga BPJS Kesehatan. Dijelaskan Madri Pani, Berau punya banyak uang di salah satu bank di Berau.Hanya saja sampai saat ini masih diendapkan.
Per tahun menurutnya, keuntungan yang didapat mencapai Rp 18 hingga Rp 20 miliar. Hal ini bisa digunakan untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat tanpa jaminan. “Itu uang rakyat. Kenapa rakyat mau pakai dipersulit,” katanya.
Dengan adanya pinjaman modal itu, Madri mengatakan, tujuan utamanya yakni memperbaiki kondisi ekonomi di Berau. Kemajuan ekonomi menjadi salah satu kesuksesan seorang pemimpin.
Saat ditanya warga mengenai pandangan terhadap kaum millenial. Mantan Kepala Kampung terbaik nasional ini kembali menegaskan, salah satu programnya yakni memajukan SDM yang unggul. “Selama ini kalian pasti tahu baju gak MP gak Pede. Itu anak-anak muda baik pemain bola, voli dan lainnya. Saya pesankan baju,” ujarnya.
Selain itu, banyak juga bantuan kepada individu. Salah satunya yakni seorang wanita bercadar yang meraih piagam peracik kopi terbaik. Ia bersyukur, bantuan yang ia berikan bermanfaat. “Saya akui, saya dekat dengan kawula muda. Silakan saja tanya ke mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Agus Wahyudi menambahkan, program pendidikan gratis tidak lepas dari pengalaman pribadi dirinya maupun Madri Pani. Mereka bukan berasal dari keluarga berada. Sehingga pernah merasakan sulitnya membeli seragam sekolah.
“Saya pernah merasakan. Begitu juga pak Madri Pani. Makanya program ini kami pastikan akan berjalan,” katanya. Pendidikan gratis diharapkan menjadi solusi terbaik untuk dunia pendidikan di Berau. Anggaran pendidikan di Berau diambil sebesar 20 persen dari APBD.
Sedangkan APBD Berau mencapai Rp 6 triliun. Pemerataan sarana pendidikan juga menjadi agenda bagi paslon nomor 1. “Saya dan pak Madri sudah berkomitmen. Saya pastikan, masyarakat akan menikmati hasil mereka,” tuturnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang sudah hadir dan mengimbau masyarakat tetap menjaga kondusivitas. Jangan mudah percaya hoaks dan juga tetap menjaga komunikasi. Berbeda pilihan hal wajar. Jangan sampai terpecah belah. “Rayakan pesta demokrasi dengan damai dan indah. Tanpa menjelek-jelekkan siapapun,” tutupnya.(tim)