Tak Mampu Perbaiki Pelayanan, RSUD Abdul Rivai Berpotensi Turun ke Tipe D

KLIK BORNEO – BERAU. Tipe Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai berpotensi dapat menurun ke Tipe D apabila RS tersebut tidak mampu memperbaiki standar pelayanan yang ada. Khususnya untuk standar ruang Intensive Care Unit (ICU).

Plt Direktur RSUD Abdul Rivai, Arif Rudi Hermawan mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan upaya maksimal dalam proses penyesuaian dan perbaikan. Pasca, BPJS Kesehatan menurunkan tarif layanan RSUD Abdul Rivai dari standar Tipe C menjadi Tipe D.

“Memang kita seperti supir dan kendaraan yang sedang trouble. Tapi kami sedang normalisasikan agar semuanya kembali berjalan normal,” ungkapnya.

Disampaikannya, meskipun secara struktural rumah sakit tersebut masih diklasifikasikan dalam Tipe C, sistem klaim BPJS Kesehatan telah mengklaim rumah sakit tersebut dalam golongan RSUD bertipe D.

Hal ini, lanjutnya, berdampak langsung pada besaran tarif layanan dan juga pada persepsi publik terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Karena itu, pihaknya memerlukan sokongan anggaran guna memenuhi kebutuhan alat kesehatan.

“Khusus ICU, sebagaimana yang ditentukan. Ini memerlukan dana yang luar biasa. Kami perkirakan butuh sekitar Rp 23 Miliar dan penggunaan Ruang Edelweis,” jelasnya.

“Apakah bisa ada yang disesuaikan, akan dibahas bersama rekan-rekan di rumah sakit. Kami tetap prioritaskan pemenuhan yang paling mendesak dulu,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, menegaskan saat ini pemerintah daerah tengah memfokuskan pemenuhan standar pelayanan ICU di satu lokasi, yakni Ruang Edelweis. Hal itu merupakan bagian dari strategi jangka pendek untuk memenuhi tenggat waktu dari Kementerian Kesehatan.

“Kita akan fokus dulu ke Ruang Edelweis, karena itu diminta langsung oleh kementerian. Yang lain akan masuk dalam penanganan jangka menengah,” bebernya.

Menurutnya Ruang Edelweis merupakan opsi paling efisien karena letaknya yang strategis dekat IGD, ruang operasi, ICU, dan ruang rawat inap serta tidak memerlukan tambahan tenaga medis karena personel sudah tersedia. Selain itu, ruangan itu dinilai paling siap digunakan tanpa renovasi besar.“Komisi I sudah memberi dukungan besar. Kami di Dinkes akan mengawal agar penyelamatan status rumah sakit ini bisa dituntaskan dalam waktu tiga bulan,” pungkasnya. (*/)

Penulis : Dedy Warseto

Editor.  : Rahmat Efendi

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
930 x 180 AD PLACEMENT