
KLIK BORNEO – BERAU. Sesuai rancangan akhir RPJMD Kabupaten Berau 2025-2029, pariwisata disebut sebagai leading sektor pembangunan Berau. Untuk memastikan pembangunannya berjalan maksimal, alokasi anggaran juga akan digelontorkan secara penuh.
Terkait hal itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menjelaskan saat ini Berau sedang berada dalam masa transisi dari geliat pembangunan di sektor pertambangan ke pariwisata. Pariwisata diyakini menjadi sektor potensial yang akan berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah.
“Karena terus terang saja dari Dinas Pariwisata ini sebelumnya kurang mendapatkan dukungan penuh. Untuk itu ke depan harus mendapatkan dukungan penuh,” ungkapnya.
“Selama ini mereka hanya (Disbudpar Berau) mendapatkan anggaran dari DBH, dari Dana Alokasi Khusus, dan sebagainya,” sambungnya.
Disampaikannya, saat ini Berau memiliki 18 desa wisata, 225 destinasi wisata, yang terdiri dari 159 wisata alam dan 39 wisata budaya serta 27 wisata buatan. Semua kekayaan itu tentu menjadikan sektor pariwisata diunggulkan dari sektor lainnya.
“Tapi pariwisata harus seiring sejalan dengan pembangunan UMKM dan ekonomi kreatif. Tiga hal ini tidak bisa dilepas. Dan semua pembangunan lain ke depannya harus diarahkan menuju pembangunan pariwisata,” jelasnya.
Ke depan, Bupati Sri meminta BPKAD dan Bapelitbang Berau untuk dapat mengawasi pembangunan di bidang pariwisata, khususnya penganggaran. Tujuannya agar pembangunan pariwisata dapat berjalan maksimal.
“Saya minta BPKAD dan Bapelitbang untuk memantau semua destinasi wisata yang saya sebutkan tadi. Dipantau apakah proyek yang sudah dilaksanakan Dinas Pariwisata ini betul-betul memenuhi standar. Dan ketika itu memang belum untuk dapat disempurnakan,” tandasnya. (Elton)