KLIK BORNEO – SANGATTA. Suasana semarak kembali terasa di lingkungan SMPN 1 Sangatta Utara ketika seluruh guru, siswa, dan orang tua bersatu mempersiapkan Pesta Karya tahunan. Kegiatan yang telah memasuki penyelenggaraan ke-11 ini selalu menjadi momen yang ditunggu karena mengajak seluruh warga sekolah merayakan kreativitas sekaligus memperkuat semangat gotong royong.
“Pelaksanaan tahun ini dikemas selama lima hari penuh, dimulai dengan upacara pembukaan pada hari Senin dan ditutup dengan penyerahan penghargaan pada hari Jumat,” bebernya, Selasa (11/11/2025). Dalam beberapa tahun terakhir, pembukaan acara kerap dihadiri Bupati atau Wakil Bupati Kutai Timur sebagai bentuk apresiasi terhadap konsistensi sekolah menghadirkan kegiatan pendidikan yang inspiratif.
Di tengah rangkaian kegiatan, setiap kelas mendirikan tenda tematik yang menjadi pusat aktivitas kewirausahaan sekaligus ruang pamer karya. Para siswa memanfaatkan area tersebut untuk menampilkan produk kreativitas mereka serta berbagai kegiatan yang berakar pada tradisi dan budaya lokal.
Konsep ini mendorong anak-anak belajar berjualan, berkomunikasi, dan memperkenalkan kearifan lokal melalui cara yang menyenangkan. Kepala SMPN 1 Sangatta Utara, Yetti Arika Desiviana, menegaskan bahwa tema “Kearifan Lokal” dipilih agar peserta didik semakin akrab dengan kebudayaan daerah di tengah arus teknologi yang berkembang cepat.
Ia menyampaikan bahwa Pesta Karya telah menjadi ikon sekolah karena menghadirkan ruang berekspresi yang luas bagi siswa. “Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang menghargai budaya sendiri sekaligus kreatif dalam berinovasi,” ungkapnya.
Tidak hanya pameran, berbagai lomba tradisional seperti tarsul, egrang, dan permainan rakyat lainnya juga mewarnai kegiatan. Lomba-lomba tersebut menghadirkan nuansa kebersamaan, sekaligus mengajarkan keberanian, kerja tim, dan rasa bangga terhadap identitas budaya.
Menurut Yetti, nilai-nilai tersebut merupakan bagian penting dari pendidikan karakter yang terus ditanamkan sekolah. Pesta Karya juga menjadi implementasi nyata dari pendekatan deep learning, di mana siswa diajak belajar secara kontekstual dan bermakna dan dikemas agar siswa merasa antusias dan menikmati proses belajar.
“Joyful learning adalah arah yang kami bangun, agar anak-anak tidak hanya memahami materi, tetapi juga merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan,” jelas Yetti. Dengan rangkaian kegiatan yang padat dan kreatif, sekolah berharap Pesta Karya tidak hanya memperkuat kecintaan terhadap budaya lokal, tetapi juga menjadi wadah bagi siswa mengasah kemandirian dan daya saing di masa depan.
“Harapan kami, SMPN 1 Sangatta Utara terus menjadi lingkungan yang menumbuhkan karakter berbudaya sekaligus unggul dalam prestasi,” tutupnya.(ADV)