
KLIK BORNEO – BERAU. Perumda Bhakti Praja yang baru beroperasi selama dua tahun belakangan memastikan belum berkontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Berau. Perusahaan milik pemerintah daerah tersebut masih fokus dalam upaya mengejar laba atau keuntungan.
Hal itu disampaikan Direktur Perumda Bhakti Praja, Sultan, kepada para wartawan saat ditemui usai mengikuti rapat Evaluasi Perumda Bhakti Praja Berau di Ruang Rapat Gabungan Komisi DPRD Berau, pada Senin (13/10/2025).
“Karena Bhakti Praja berangkat dari nol, memang perlu proses. Tidak bisa serta merta. Karena kami misalkan baru definitif di 2023 Maret,” ungkap Sultan.
“Pada 2025 ini minimal kita upayakan laba, untung. 2026 lebih besar. Intinya harus mendapat jenis usaha atau peluang usaha yang hasilnya buat daerah,” sambungnya.
Disampaikannya, pada tahun 2023 ketika usaha baru berjalan, perusahaan masih merugi. Hal itu terjadi karena perusahaan baru berjalan dan ada beban usaha serta operasional yang mesti dikeluarkan. Apalagi perusahaan itu memulai usahanya dari nol dengan penyertaan modal yang baru diterima setelah perusahaan mulai berjalan.
“Laba yang diperoleh di 2024 masih kecil. Di awal 2023 masih minus karena baru beroperasi. Kemudian 2025 masih proses. Kita proyeksi ada laba,” terangnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, perusahaan masih menjalankan tiga jenis usaha yakni pengangkutan CPO, jual-beli karet, dan usaha ayam petelur. Tiga usaha itu dijalankan mengingat di awal perusahaan itu berjalan, tiga bidang usaha ini berpeluang untuk memperoleh laba.
“Pengangkutan CPO dengan memanfaatkan unit-unit masyarakat, di mana kami bekerja sama dengan salah satu perusahaan untuk CPO dari pabriknya ke pelabuhan,” bebernya.
“Kemudian yang kedua kami juga di lapangan ada peluang bisnis karet. Di awal kami juga berencana misalnya melaksanakan jual beli sawit. Karena sawit banyak di daerah kita. Tetapi sawit ini padat modal, besar modal,” tambahnya.
Untuk usaha ayam petelur, menurut Sultan, masuk dalam salah satu rencana bisnis perusahaan bidang agribisnis. Usaha itu dilaksanakan setelah melewati kajian dan melihat peluang pasar. Usaha ini juga ke depan masih menjadi salah satu jenis usaha yang dijalankan.
“Itu yang kami lihat di lapangan usaha telor masih kurang. Tentu ke depan kami melihat peluang-peluang yang ada, apa yang bisa Bhakti Praja lakukan dengan peluang-peluang yang ada. Kami siap bekerja sama dengan siapapun untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD),” paparnya.
Terkait evaluasi dari DPRD, Sultan menegaskan bahwa semua usulan, masukan, kritik, dan saran yang diberikan dalam rangka kebaikan Bhakti Praja. Karena itu dirinya secara khusus menyampaikan terima kasih kepada DPRD Berau.
“Tentu DPR dengan banyak anggota, banyak masukan, banyak pengalaman, karena mereka juga background bukan hanya politisi tetapi juga bisnis. Jadi, kami pada hari ini berterima kasih karena dievaluasi oleh DPR dalam rangka kemajuan Bhakti Praja ke depan,” tandasnya. (*/)
Penulis: Yoakim Elton SW
Editor : Rahmat Efendi