Bupati Minta Kolaborasi OPD Putuskan Mata Rantai Pencaplokan Komoditas Lokal oleh Daerah Lain

KLIK BORNEO – BERAU. Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bersinergi, berkolaborasi, dan bekerja sama dalam memutus mata rantai pencaplokan produk lokal dan komoditas Berau, seperti terasi dan udang ebi (udang kering), oleh daerah lain.

Menurut Bupati Sri, Kabupaten Berau memiliki potensi terasi terbaik yang dikenal karena kualitasnya. Namun, setelah dibeli oleh tengkulak yang berasal dari provinsi lain, terasi Berau pada akhirnya disebut berasal dari provinsi tersebut.

“Itu dibeli sampai 40 ton. Lalu made in provinsi lain,” ungkapnya saat membuka rangkaian kegiatan peringatan Harkopnas ke-78 tahun 2025, pada Jumat (1/8/2025).

“Kemudian udang kering, saya mendengar juga dipasarkan di provinsi yang lain, provinsi yang paling dekat dengan kita. Itu diambil oleh mereka, diklaim milik mereka. Karena mereka punya laut. Padahal itu dari Berau,” sambungnya.

Untuk memutus mata rantai pencaplokan itu, Bupati Sri mengaku sudah beberapa kali membangun komunikasi dengan Bank Indonesia (BI). BI juga disebut sudah cukup membantu tetapi belum dapat menyelesaikan persoalan itu sepenuhnya.

“Karena para tengkulak masih memberi anggaran padahal bahan baku dari terasi itu didapatkan dari luar,” jelasnya.

“Ini yang saya harapkan kepada Diskoperindag, kemudian DPMK, bekerja sama dengan kepala kampung putus mata rantai tersebut,” tambahnya.

Bupati Sri berharap agar ke depan semua produk dan komoditas lokal dikelola secara baik dan maksimal. Salah satu tujuannya agar potensi yang ada tidak lagi dicaplok dan menjadi produk khas provinsi lain.

“Saya yakin kalau kita kelola secara bersama-sama semua potensi yang ada di Kabupaten Berau saya yakin kehidupan ekonomi masyarakat akan semakin baik ke depan,” tandasnya. (Elton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
930 x 180 AD PLACEMENT