
KLIK BORNEO – BERAU. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Berau menyarankan agar pelaksanaan acara perpisahan sekolah, sebaiknya dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Hal itu disampaikan Disdik Berau menanggapi keluhan orang tua murid terkait rencana sekolah tertentu yang hendak mengadakan acara perpisahan dengan para murid tahun ini, di luar lingkungan sekolah.
Sekretaris Disdik Berau Alisyahbana menjelaskan Kabupaten Berau hingga saat ini belum memiliki aturan baku terkait pelaksanaan acara perpisahan sekolah. Karena itu, acara ini bersifat fleksibel.
“Kami mewanti-wanti perpisahan ini. Silakan perpisahan, serahkan sepenuhnya ke komite. Sekolah jangan ikut campur,” ungkapnya saat ditemui Klikborneo.com di ruang kerjanya, Rabu (12/3/2025).
Disampaikannya, dalam urusan perpisahan sekolah itu, pihak sekolah hanya berperan pasif dan hanya mengetahui hasilnya dari rapat dan keputusan komite dan para orang tua wali murid.
“Memang ada usulan kepala sekolah terkait perpisahan. Tapi segala keputusan baik biaya dan sebagainya itu diputuskan melalui komite sekolah, orang tua murid,” jelasnya.
“Kalau bahasanya sudah diputuskan melalui komite, sekolah sih oke-oke saja. Yang pasti sekolah tidak memaksakan kehendaknya. Jadi, itu tidak ada unsur pemaksaan dan penggiringan bahwa harus di hotel,” sambungnya.
Diakuinya, dalam pembahasan antara komite sekolah dengan orang tua murid pasti ada yang pro dan kontra, mau melaksankan di sekolah saja atau di luar sekolah. Perbedaan pendapat seperti ini wajar.
Berikutnya, pasti ada juga orang tua yang berpikir bahwa acara perpisahan tersebut merupakan acara terakhir anaknya bersama teman-teman dan para guru. Sehingga tidak jadi masalah jika dilaksanakan di luar sekolah.
“Tapi kalau kami sarankan lebih baik di sekolah saja. Supaya tidak terlalu banyak buang biaya,” terangnya.
Sebelumnya, pelaksanaan acara perpisahan sekolah yang digelar di luar sekolah, untuk melepaspisahkan para peserta didik baik SD maupun SMP yang lulus tahun ini, dikeluhkan orang tua wali murid di Berau.
Keluhan itu disampaikan mengingat acara perpisahaan yang dilaksanakan itu dinilai terlalu mewah. Lantaran para peserta didik diwajibkan mengumpulkan uang Rp 500.000/ siswa SD dan Rp 550.000/ siswa SMP demi terlaksananya acara tersebut.
Terhadap pelaksanaan acara tersebut, orang tua wali murid meminta Disdik Berau untuk menegur pihak sekolah yang mewajibkan para siswa membayar mahal, hanya untuk sebuah acara perpisahan sehari, yang dilaksanakan di luar sekolah.
Salah satu orang tua wali murid yang enggan disebutkan namanya dan memiliki dua anak yang lulus tahun ini, masing-masing di SD dan SMP mengaku sesuai informasi yang diperolehnya, pelaksanaan acara perpisahan tahun ini untuk dua anaknya itu akan dilaksanakan di hotel.
Pelaksanaan acara yang dilakukan di luar sekolah alias di hotel itu, baginya, sangat jelas telah mengurangi fungsi dan nilai edukasi dari sekolah.
“Kita memberikan edukasi ke anak-anak bukan hanya lewat pelajaran akademik tapi juga melalui cara hidup. Salah satunya dengan hidup sederhana,” ujarnya kepada Klikborneo.com, Selasa (11/3/2025).
“Kita mengajarkan anak-anak kita hidup sederhana, menghemat. Ini sekolah, pendidikan, kenapa mencontohkan yang glamour ke anak-anak,” sambungnya lagi.
Alih-alih pelaksanaan acara perpisahaan akan lebih menarik jika dilaksanakan di luar sekolah, menurutnya, sangat tidak menarik. Bahkan baginya, akan lebih berkesan jika acara perpisahan itu dilaksanakan di sekolah dan orang tua murid tidak diwajibkan membayar mahal untuk acara itu.
“Kalau bayar, saya sendiri bisa bayar. Tapi kenapa harus di luar sekolah. Kalau itu memang sudah kesepakatan dari Komite Sekolah, kenapa pihak sekolah tidak bisa mencegah. Kalau bisa di sekolah kenapa tidak di sekolah saja,” bebernya.
“Lalu harus dicatat bahwa tidak semua orang tua itu mampu. Siapa tahu hanya untuk acara begini, orang tua itu harus ngutang hanya karena tidak mau anaknya berkecil hati karena lihat temannya yang lain ikut,” tambahnya.
Menanggapi Klikborneo.com terkait pelaksanaan acara itu karena ketakutannya terhadap potensi penyalahgunaan anggaran, orang tua murid itu menegaskan dirinya tentu tidak mengharapkan hal itu terjadi.
“Kalau saya secara pribadi tidak mencurigai soal masalah uang itu disalahgunakan. Tapi siapa tahu, namanya juga duit. Kalau ada potensi misalnya, pungli, Dinas Pendidikan cegah memang dari sekarang. Karena nominalnya lumayan besar,” imbuhnya.
Dirinya berharap, pelaksanaan acara perpisahan di luar sekolah itu harus juga menjadi atensi serius Disdik Berau. Bahkan, Disdik diminta segera mengimbau dan menegur pihak sekolah untuk tidak melaksanakan acara perpisahan di luar sekolah.
“Karena saya dengar juga di daerah lain, pemerintahnya itu sudah memberikan imbauan ke pihak sekolah untuk tidak mewajibkan perpisahan itu dilakukan di luar sekolah,” tandasnya. (Elton)