Diskan Siap Luncurkan Produk Olahan Ikan Kalengan Pertama Khas Berau

KLIK BORNEO – BERAU. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Perikanan (Diskan) siap meluncurkan produk pengalengan ikan olahan pertama khas Berau. Peluncuran itu sesuai rencana akan dilaksanakan pada Hari Ikan Nasional (Harkanas) 16 November mendatang.

Kepala Bidang (Kabid) Penguatan Daya Saing Produk Perikanan Diskan Berau, Dewi Rosita menjelaskan untuk merealisasikan hal itu pihaknya saat ini tengah memberikan pelatihan pengolahan ikan berbasis sterilisasi untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang ada di Kecamatan Pulau Derawan.

Disampaikannya, saat pelatihan itu, para UKM diarahkan untuk membuat produk siap makan sebagai oleh-oleh khas Berau yang dapat bertahan lama. Adapun sterilisasi dilakukan melalui pemanasan dengan mesin uap atau boiler hingga mencapai suhu 121 derajat celsius.

“Mesin pengolahan makanan kaleng tersebut sudah dihibahkan Pemkab Berau melalui Diskan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Tanjung Batu tahun ini,” ungkapnya.

Mesin tersebut, lanjutnyaz diharapkan bisa membatu UMK dalam mengembangkan usaha kuliner sesuai potensi daerah. Terutama melalui program factory sharing atau rumah produksi bersama. Tujuannya agar kualitas produk yang berbasis teknologi sterelisasi dapat ditingkatkan.

“Anggaran untuk mesin pengalengan tersebut sekitar Rp 230 juta. Sistemnya lengkap dengan sterilisasi sampai suhu 121 derajat celsius, sehingga ketahanan produk bisa satu tahun lebih,” jelasnya.

Saat ini, diakuinya Doakan tengah menyiapkan para pelaku usaha yang ada di sekitar dengan melibatkan langsung peserta didik SMKN 3 Tanjung Batu dan para pengajar yang ada di sana. “Semua pelaku usaha bebas berkreasi, dan bukan hanya bahan pangan ikan saja yang bisa dikemas dengan pengalengan,” imbuhnya.

Ke depan, dirinya berharap agar produk olahan ikan kalengan tersebut dapat menunjang Kabupaten Berau sebagai daerah pariwisata. Terumata agar produk itu dapat menjadi oleh-oleh khas masyarakat pesisir yang kaya akan potensi perikanannya. “Kita ingin memanfaatkan bahan baku yang harga nilainya rendah menjadi lebih tinggi dan produk itu tentu bisa siap saji,” pungkasnya. (adv/Elton)