
KLIK BORNEO – BERAU. Peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) sangat sentral dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Berau. Namun, anggaran yang dikucurkan untuk kebutuhan para PPL masih terlalu minim.
Kepala UPT Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BP3) DTPHP Berau, Ilhamdi menjelaskan setiap tahun memang ada anggaran untuk PPL dari kabupaten. Namun, jumlahnya belum memadai untuk kondisi PPL di Kabupaten Berau.
“Dari APBD Berau ada. Cuma untuk perawatan kendaraan Rp 20 juta per tahun untuk 45 penyuluh. Kebutuhan anggaran itu tidak bisa disamakan dengan wilayah geografis Jawa. Di sini naik gunung sehingga kebutuhannya pasti lebih besar,” ungkapnya kepada Klikborneo.com, Selasa (10/6/2025).
Disampaikannya, selain dari APBD Berau tahun ini PPL juga mendapat alokasi Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kaltim sejumlah Rp 700 juta. Anggaran tersebut walaupun masih sedikit tetap patut disyukuri.
“Itu nanti untuk pengadaan ATK, biaya operasional, bantuan BBM, dan paket data, baru peningkatan kapasitas. Tahun ini insyaallah untuk peningkatan kapasitas kita akan buat di Samarinda,” jelasnya.
“Untuk peningkatan kapasitas ini, kami di arahkan di Samarinda. Ada 45 PPL yang bisa ikut. Karena 35 yang baru masuk belum dianggarkan karena baru lulus seleksi CPNS,” sambungnya.
Saat ini, lanjutnya, telah terdapat 80 PPL yang ditugaskan di Kabupaten Berau. Mereka berasal dari semua daerah di wilayah Indonesia. Karena itu, kehadirannya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
“Ke depan ada wacana supaya semua PPL ini akan dikomando langsung oleh Kementan. Sehingga mungkin nanti kebutuhan mereka termasuk penggajian sudah diatur langsung oleh pusat,” tandasnya. (Elton)