Kesadaran Orang Tua dan Posyandu Sistem Jemput Bola Opsi Kongkret

KLIK BORNEO – BERAU. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mengajak masyarakat untuk peduli pada upaya pencegahan dini kasus stunting di Kabupaten Berau. Mengingat angka stunting Kabupaten Berau saat berada pada angka 23 persen sesuai data terakhir yang direkap Agustus 2024. Peran orangtua dan keaktifan Posyandu perlu ditingkatkan.

Asisten III Setkab Berau, Maulidiyah menyebutkan hampir 50 persen dari jumlah balita di Kabupaten Berau jarang dibawa ke Posyandu untuk selanjutnya diperiksa.

“Dari 23.000 lebih anak balita, yang datang ke Posyandu hanya 11.000 lebih. Kurang lebih 48 persen yang hadir ke posyandu. Nah, dari 11.000 yang terindikasi stunting itu kurang lebih 2.000-an. Jadi 18 persen itu terindikasi,” ungkapnya.

Disampaikannya, permasalahan stunting harus diatasi dengan membangun kesadaran bahwa stunting sangat membahayakan masa depan anak. Karena itu, para ibu yang mempunyai anak stunting harus rutin membawa anaknya ke Posyandu.

“Diawali dari kesadaran ibu-ibu untuk hadir, datang ke Posyandu, karena di Posyandu kita periksa kesehatannya, gizinya seperti apa,” jelasnya.

Karena kesadaran masyarakat masih kurang maka upaya-upaya perlu  lakukan seperti orientasi ini. Lalu Posyandu juga tidak hanya menunggu tetapi dia harus aktif dan juga harus datang ke masyarakat dengan sistem jemput bola.

Ditambahkannya, mengatasi masalah itu, lanjutnya, perlu ada kerja sama menyeluruh atau komprehensif antar lintas sektor. Kerja sama ini, terutama terkait upaya-upaya pencegahan yang perlu ditempuh.

“Mencegah stunting itu lebih efektif daripada mengobati stunting. Makanya kegiatan ini pun dimulai dari ibu hamil, balita, remaja sampai lansia” tandasnya. (Adv/Elton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
930 x 180 AD PLACEMENT