
KLIK BORNEO – BERAU. Memasuki September 2024, jumlah wisatawan mancanegara atau asing yang berkunjung ke Kabupaten Berau mencapai 1.811 orang. Jumlah itu lebih tinggi dari total pengunjung yang mengunjungi Berau sepanjang 2023 lalu sebanyak 1.666 orang.
Terkait itu, Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Disbudpar Berau, Ita Dewanti menerangkan sesuai data, jumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik yang berkunjung ke Berau sejak Januari – September 2024 mencapai 316.433 orang.
“Total kunjungan wisatawan mancanegara 1.811 orang dan wisatawan nusantara atau domestik 314.622 orang,” ungkapnya, Senin (30/9/2024).
Sesuai data yang ada, lanjutnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Berau terus meningkat selama empat tahun terakhir. Pada tahun 2020 lalu, jumlah kunjungan mencapai 127.396 orang, 2021 sebanyak 141.483 orang, 2021 sejumlah 397.337 orang, dan 2023 meningkat jadi 422.592 orang.
Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kabupaten Berau, Ilyas Natsir menjelaskan pihaknya menargetkan jumlah kunjungan tahun ini akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Karena itu, pihaknya akan siap menggelar berbagai event yang menarik minat pengunjung.
Tak hanya itu, beberapa event lokal yang ada juga akan dipoles sedemikian rupa agar dapat dilaksanakan dalam skala besar hingga ‘go’ nasional. Hal ini penting agar wisata Berau semakin dikenal luas.
“Wisatawan asing yang berkunjung ke Berau semakin banyak. Jadi, kami akan coba buat event-event yang lebih besar lagi dan bisa masuk event nasional,” jelasnya.
Disampaikannya, beberapa event lokal yang berpotensi untuk menjadi event nasional antara lain Manutung Jukut, Maratua Jazz, dan Meja Panjang. Namun, untuk menjadi event nasional, beberapa syarat memang harus dipenuhi terlebih dahulu.
“Syaratnya, tanggal dan bulan pelaksanaan event itu tidak boleh bergeser. Kemudian, event tidak boleh hanya dilaksanakan sehari. Paling kurang berangkai selama 7-10 hari. Kemudian dampak ekonomisnya besar atau tidak,” terangnya.
Diakui Ilyas, Disbudpar Berau pernah mengajukan beberapa event itu untuk menjadi event nasional. Namun, pengajuan itu belum diterima pemerintah pusat. Pasalnya, konsistensi waktu pelaksanaan kegiatan dan rangkaian kegiatan belum stabil.
“Seperti Manutung Jukut dan Maratua Jazz. Ada anggaran. Tapi belum berangkai. Kalau Meja Panjang konsisten waktunya. Tapi acaranya hanya sehari,” bebernya.
Untuk menjadikan event itu berskala nasional, pihaknya akan berupaya membenahi waktu pelaksanaan kegiatan, menambah rangkaian kegiatan, dan memikirkan solusi guna menambah dampak ekonomis dari pagelaran semua event tersebut.
“Tentunya untuk sampai pada maksud itu kita akan coba bangun kerja sama juga dengan pihak ketiga atau perusahaan dan badan usaha untuk membantu,” paparnya.
Selain mendorong beberapa event itu untuk tembus level nasional, tambah Ilyas, tahun ini pihaknya juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan promosi pariwisata demi meningkatkan jumlah kunjungan.
“Itu melalui kerja sama. Seperti bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Bali dan Jogjakarta, juga perguruan tinggi. Yang belum bisa kita buat itu promosi internasional. Karena anggaran belum cukup,” tandasnya. (adv/Elton)