Kutim Genjot Akses Internet Desa Demi Wujudkan Layanan Publik Berbasis Smart City

KLIK BORNEO – SANGATTA. Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk mewujudkan konsep Smart City terus menunjukkan progres nyata. Salah satu langkah strategis yang kini diprioritaskan adalah memperluas jaringan internet hingga ke seluruh desa, dengan fokus utama pada optimalisasi koneksi di kantor-kantor desa sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, Ronny Bonar Hamonangan Siburian, menegaskan bahwa kantor desa menjadi titik yang paling vital dalam pengembangan jaringan.

Menurutnya, seluruh proses administrasi masyarakat bermuara di sana, sehingga koneksi yang stabil merupakan kebutuhan mendesak.

“Pelayanan dan pembuatan administrasi warga banyak dilakukan di kantor desa. Karena itu, penyediaan internet di sana menjadi prioritas kami,” jelas Ronny, Selasa (11/11/2025).

Ia mengungkapkan bahwa dari total 139 desa dan 2 kelurahan di Kutim, hampir seluruhnya kini telah terhubung jaringan internet aktif, dan hanya dua desa yang masih dalam tahapan penyelesaian agar tersambung jaringan internet, dimana pemerintah sedang berupaya untuk mempercepat prosesnya agar seluruh wilayah di Kutim segera mendapatkan layanan jaringan yang setara.

Ronny menambahkan, tersedianya internet yang mumpuni di setiap desa tidak hanya mempermudah proses administrasi, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan pelayanan publik digital.

Dengan demikian, warga tidak lagi harus menempuh jarak jauh menuju pusat pemerintahan kabupaten untuk mengurus sejumlah layanan.

“Jika semua kantor desa sudah online, masyarakat bisa mengakses berbagai layanan publik di desanya sendiri. Tidak perlu lagi pergi ke Sangatta hanya untuk mengurus dokumen tertentu,” tuturnya.

Langkah digitalisasi ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan pelayanan yang inklusif dan merata hingga ke pelosok.

Konsep Smart City, menurut Ronny, pada akhirnya bukan semata soal teknologi canggih, melainkan memastikan kemudahan akses bagi seluruh lapisan masyarakat.(ADV)