
KLIK BORNEO – BERAU. Keberadaan pantai dan laut Talisayan di Kabupaten Berau berpotensi menjadi salah wisata bahari yang selalu diminati wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, apabila dikembangkan secara maksimal.
Sayangnya, hingga hari ini pengelolaannya belum dilakukan secara maksimal. Bahkan, destinasi wisata pantai yang ada hanya sekadar sebagai tempat singgah sebentar, bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Batuh Putih atau Biduk-Biduk.
Kepada wartawan Klikborneo.com, Kepala Kampung Talisayan, Ali Wardana menjelaskan pada saat liburan Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu, banyak wisatawan yang memang berkunjung ke wisata pantai Talisayan.
“Tapi mereka hanya mampir sebentar lalu ke Batu Putih dan Biduk-Biduk. Singgah hanya untuk foto dan nikmati kuliner. Karena di situ ada UMKM, lalu menepi ke dermaga, atau menginap sementara saat pergi maupun pulang,” ungkapnya.
Diakuinya, wisata bahari Talisayan saat ini memang mulai diminati wisatawan. Kehadiran hiu tutul di perairan laut Talisayan disebut menjadi daya tarik tersendiri dan memantik banyaknya kunjungan.
“Tapi pantai Talisayan sifatnya masih destinasi umum. Belum seperti pantai lainnya, seperti di Bali yang sudah dikelola khusus. Sehingga kalau tanya jumlah kunjungan pun, saat ini memang tidak ada di kami,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, lanjutnya, pemerintah kampung akan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang akan ditugaskan secara khusus untuk mengembangkan destinasi wisata bahari Talisayan.
“Sehingga, pengembangan itu diharapkan dapat memberikan manfaat positif, tak hanya bagi wisatawan tetapi juga bagi pemerintah kampung,” tandasnya. (Elton)