Meskipun Terbatas Upayakan Kinerja Nakes pada Program Kesling dan IPAL PKM

KLIK BORNEO – BERAU. Petugas kesehatan (Nakes) yang masih terbatas di sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) masih menjadi salah satu kendala yang dialami dalam pelaksanaan program kesehatan keliling (Kesling) dan Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang ada di setiap PKM. Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie mengaku PKM yang memiliki wilayah kerja yang cukup luas memerlukan tambahan nakes yang baru. Sayangnya, saat ini kekurangan tenaga itu belum mampu diatasi mengingat adanya larangan pengangkatan tenaga honorer.

“PKM dengan wilayah kerja yang luas tentu membutuhkan nakes tambahan, tapi kita tidak bisa mengangkat tenaga honorer,” ungkapnya. Diakuinya, untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam pelaksanaan program tersebut pihaknya sudah melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) Program Kesling dan IPAL yang ada di PKM.

“Di setiap PKM ada petugas kesling yang kerjanya berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan lingkungan di wilayah kerja masing-masing,” jelasnya. Disampaikannya, dalam melaksanakan kerjanya petugas Kesling tersebut memiliki acuan kinerja dan capaian.

Seperti pengawasan penyehatan pangan, pengurusan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), hingga memantau masalah sanitasi yang restoran dan rumah makan, tempat umum, tempat pertemuan hingga tempat ibadah. “Apalagi kita daerah wisata, jadi masyarakat dituntut perlu melengkapi perizinan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap usahanya,” terangnya.

Tak hanya kekurangan nakes, masalah sertifikat layak izin juga menyimpan kendala yang serius. Pasalnya, program Kesling dan IPAL yang berada di bawah naungan PKM membutuhkan sertifikat dari setiap pelaku usaha. “Sehingga Monev yang kami lakukan untuk itu untuk mengevaluasi capaian mereka di PKM dan apa kendalanya dalam melaksanakan tugas mereka,” bebernya.

Tahun depan, ungkap Lamlay, pihaknya akan mengikuti penilaian kabupaten/kota sehat. Karena itu, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Harapannya bisa ikut penyelenggaraan itu, mulai dari penataan keamananan pangan di Berau perlu dibenahi. Hingga Open Defecation Free (ODF) harus ditekan,” tandasnya.(adv/Elton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
930 x 180 AD PLACEMENT