Operasikan Armada Pengangkut Sampah, DLHK Libatkan Mapala UMB

KLIK BORNEO – BERAU. Demi memaksimalkan pengangkutan sampah di wilayah perairan sungai dan mengatasi kekurangan personel pengangkut sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau kembali melibatkan mahasiswa pecinta alam (Mapala) Universitas Muhammadiyah Berau (UMB).

Komunitas pecinta alam dari UMB itu secara khusus akan ditugaskan DLHK Berau untuk membantu dinas terkait dalam mengoperasikan armada pengangkut sampah. Mengingat, saat ini terdapat tiga armada yang tidak beroperasi secara maksimal.

Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana menegaskan langkah itu diambil pihaknya pasca sejumlah personel DLHK telah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan bekerja di OPD lain.

“Kita coba melibatkan NGO atau organisasi yang peduli dengan lingkungan. Sekarang yang mulai dulu itu Mapala UMB. Operator kapalnya mereka. Tapi tetap didampingi motoris dari DLHK. Bahan bakarnya tetap kita yang siapkan,” ungkapnya.

Selain komunitas Mapala UMB, lanjutnya, DLHK Berau juga tetap membuka peluang kolaborasi dengan perusahaan yang memiliki perhatian terhadap kebersihan lingkungan. Karena itu, armada pengangkut sampah bisa dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan kegiatan bersih-bersih sungai.

“Kalau memang ada perusahaan yang peduli lingkungan, silakan saja pakai kapal itu. Bisa digunakan untuk bersih-bersih sungai di sekitar wilayah operasional mereka,” jelasnya.

Disampaikannya, keterlibatan semua pihak tentu sangat dibutuhkan DLHK Berau dalam menjaga kebersihan sungai. Terutama wilayah tepian yang sering dikunjungi wisatawan.

“Kalau mengandalkan DLHK saja dengan keterbatasan sekarang, tidak bisa maksimal. Ini sejalan dengan arahan bupati bahwa kawasan yang sering dikunjungi wisatawan harus bersih,” terangnya.

Diakuinya, salah satu titik yang menjadi perhatian pihaknya yakni kawasan Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Pulau Sambit. Pihaknya akan menjadwalkan kegiatan bersih-bersih secara rutin di kawasan tersebut.

“Kegiatan ini kita libatkan pedagang. Khususnya, para pedagang di Tepian Ahmad Yani. Tapi belum banyak yang turun. Padahal waktu rapat sudah kita panggil,” bebernya.

Ke depan, tambahnya, pihaknya berencana menerapkan sanksi bagi pedagang yang tidak ikut dalam kerja bakti atau tidak menjaga kebersihan di lokasi, tempatnya berjualan. Sanksi itu bisa berupa larangan berjualan sementara hingga lokasi dinyatakan bersih.

“Kalau tidak ada sanksi, sulit. Tapi tentu akan dibicarakan bersama, tidak sepihak,” tandasnya. (Elton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
930 x 180 AD PLACEMENT