Pemkab Dorong Pelaksanaan Program PMT Berbasis Pangan Lokal

KLIK BORNEO – BERAU. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Asisten I Setkab Berau Hendratno, mendorong para kader Posyandu untuk dapat menjalankan program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi para ibu hamil. Pemberian PMT itu sebagai salah satu cara menekan angka stunting di Berau.

“Salah satu bentuk intervensi yang bisa dilakukan yakni melalui pangan yang dikonsumsi balita dan ibu hamil, yang sangat menentukan tumbuh kembang balita maupun bayi yang sedang dikandung,” ungkapnya. Disampaikannya, selain terus mengupayakan optimalnya angka kunjungan, pengukuran, dan penyuluhan, serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk menekan stunting, pemberian PMT juga sangat diperlukan.

“Karena ada berbagai sumber karbohidrat, protein, dan zat lainnya yang sangat bermanfaat bagi tubuh yang bersumber dari pangan lokal. Diharapkan dapat dimaksimalkan dalam mencegah dan menanggulangi kasus stunting di Kabupaten Berau,” tegasnya.

Diakuinya, sesuai Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi balita wasting di Berau sebesar 7,1 persen, balita stunting 23 persen, balita underweight 19,4 persen, dan balita overweight 4.9 persen. Sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 27,7 persen dan ibu hamil KEK sebesar 16,9 persen.

“Saya menginstruksikan seluruh perangkat terkait untuk bekerja lebih maksimal agar target percepatan penurunan stunting ini bisa dicapai,” harapnya. Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Berau Suhartini menegaskan pemberian makanan tambahan kaya protein hewani untuk balita gizi buruk memiliki formula khusus.

Sedangkan untuk balita stunting, perlu mendapat rekomendasi khusus dari dokter spesialis anak. Karena itu, tidak cukup jika seorang bayi penderita stunting hanya PMT lokal. “Ada komitmen dari PKK kecamatan, kelurahan, kampung, dan kader untuk pelaksanaan PMT lokal secara maksimal,” pungkasnya. (adv/Elton)