
KLIK BORNEO – BERAU. Pada tahun 2024 lalu, retribusi pariwisata yang masuk ke daerah dan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berau mencapai Rp 435,62 juta. Jumlah ini meningkat tajam dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar di angka Rp 50 juta.
Untuk memaksimalkan kontribusi retribusi pariwisata terhadap PAD Berau tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau juga akan siap menyempurnakan berbagai objek wisata potensial yang selama ini kurang disentuh.
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir menjelaskan Berau memiliki banyak sekali objek wisata yang mempunyai daya tarik. Namun, belum semua objek wisata itu ditangani dengan baik walaupun sudah bisa dikunjungi wisatawan.
“Hanya perlu fasilitas, perlu aksesibilitas, perlu amenitas. Itu yang belum kita masuk ke sana. Sementara ini masih dikelola masing-masing kelompok pengelola,” ungkapnya kepada Klikborneo.com, Kamis (27/3/2025).
Disampaikannya, selama ini beberapa objek wisata yang cukup memberikan retribusi yang besar bagi PAD Berau antara lain objek wisata Air Panas Pemapak Bapinang, Keraton Sambaliung, dan Musem Gunung Tabur.
“Itu yang kita banyak dapatkan retribusi. Kemudian penghasilan cukup besar tapi masuknya ke kampung itu Tulung Ni’ Lenggo di Tembudan. Itu pengunjungnya banyak,” jelasnya.
Sedangkan, beberapa objek wisata lainnnya yang belum ditangani secara maksimal itu, seperti objek wisata Sungai Kian di Kecamatan Talisayan, Pantai Batu Dua di Biduk-Biduk, Air Terjun Bidadari di Teluk Sumbang, dan lain-lain.
“Kalau kita sudah bisa menyentuh sedikit saja itu insyaallah sudah bisa dikunjungi banyak orang. Tapi kita menyesuaikan itu dengan ketersediaan anggaran kita, tenaga kita,” jelasnya.
Untuk tahun ini, diakui Ilyas, pihaknya tidak memasang target yang besar dari retribusi pariwisata untuk masuk ke khas daerah. Pihaknya hanya mendorong agar yang ada bisa dimaksimalkan lagi ke depannya.
“Kita tidak berani pasang target tinggi terus hasilnya kurang maksimal. Kita pasang kecil tapi mendorong semaksimal mungkin. Harapan kita lebih besar dari itu,” bebernya.
Sebelumnya, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menjelaskan Berau memiliki 227 objek wisata yang berpotensi memberikan kontribusi terhadap PAD Berau. Bahkan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis dan menjadi lokomotif ekonomi masyarakat.
Adapun beberapa upaya yang sudah dan akan dilakukan pemerintah daerah untuk memaksimalkan sektor ini antara lain mengembangkan pemasaran pariwisata dan mengembangkan destinasi pariwisata.
“Kemudian menciptakan pariwisata desa dan membangun kemitraan dalam bidang pariwisata,” tandasnya. (Elton)