
KLIK BORNEO – BERAU – Sejumlah daerah di kabupaten Berau masuk dalam kategori rentan kerawanan pangan. pemetaan terhadap kawasan tersebut susdah dilakukan berdasarkan pertimbangan dari banyak aspek. Pada tahun 2024, sebanyak 14 kampung di Kabupaten Berau tercatat berstatus agak rentan terhadap kerawanan pangan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasarakan.
Rakhmadi menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau, melalui Dinas Pangan, akan menyalurkan bantuan pangan ke 19 kampung yang tersebar di beberapa kecamatan di Berau. Adapun kategori kerawanan pangan di Berau terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu sangat rentan, rentan, dan agak rentan. Namun, di Berau sendiri hanya terdapat kampung-kampung yang termasuk dalam kategori agak rentan.
“Dari data yang ada, di Kabupaten Berau tidak ada kampung yang masuk kategori sangat rentan atau rentan, hanya kategori agak rentan yang meliputi sekitar 14 kampung,” ungkapnya.
Setiap tahun, Dinas Pangan Berau rutin menyalurkan bantuan untuk kampung-kampung yang berstatus agak rentan kerawanan pangan, dan tahun ini, bantuan akan kembali disalurkan sesuai dengan data yang ada. Bantuan tersebut rencananya akan diberikan kepada 19 kampung di 8 kecamatan.
Berdasarkan data tahun 2023, Rakhmadi merinci kampung-kampung yang termasuk agak rentan, di antaranya di Kecamatan Kelay terdapat Kampung Merasa, Muara Lesan, Merabu, dan Mapulu. Di Kecamatan Segah ada Kampung Punan Segah, Punan Mahakam, Punan Malinau, Siduung Indah, dan Long Ayan. Sementara itu, di Kecamatan Biduk-Biduk terdapat Kampung Teluk Sumbang, Pantai Harapan, dan Tanjung Perepat. Selain itu, Kecamatan Biatan mencakup Kampung Biatan Ulu, Kecamatan Tabalar mencakup Kampung Tabalar Muara dan Tabalar Ulu, Kecamatan Maratua mencakup Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Derawan mencakup Kampung Tanjung Batu dan Pegat Betumbuk, serta Kecamatan Gunung Tabur mencakup Kampung Tasuk.
Rakhmadi menambahkan, penyaluran bantuan akan dimulai dari kampung-kampung terdekat terlebih dahulu. “Jenis bantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan setiap kampung berdasarkan data yang mereka sampaikan,” paparnya. Dinas Pangan biasanya terlebih dahulu mengirimkan surat kepada pihak kampung untuk mengumpulkan data keluarga yang berhak menerima bantuan.
Setiap paket bantuan sembako yang disalurkan berisi 10 kg beras, 2 kg gula, 2 liter minyak goreng, dan satu piring telur.
Lebih lanjut, Rakhmadi menjelaskan bahwa ada enam indikator yang digunakan untuk menentukan kerawanan pangan di daerah, yaitu: luas lahan pertanian, ketersediaan sarana penyedia pangan seperti warung sembako dan tempat makan, jumlah penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah, akses jalan, ketersediaan sarana air bersih, serta keberadaan tenaga kesehatan.
Meski akses ke hampir seluruh kampung sudah memadai, beberapa wilayah seperti Long Sului masih sulit dijangkau pada waktu-waktu tertentu. “Beberapa daerah masih memiliki akses yang terbatas, terutama ketika kondisi cuaca tidak mendukung,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus, berharap agar bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. “Harapannya, bantuan ini bisa tersalurkan tepat sasaran dan benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat,” ucap Sufian. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan selalu hadir untuk memberikan dukungan kepada masyarakat Kabupaten Berau.(adv/Elton)