
KLIK BORNEO – BERAU. Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang PT Prima Sarana Gemilang (PSG) Site Sambarata kembali melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Berau, pada Senin (26/5/2025).
Dalam aksi itu warga meminta 3 orang HRD PT PSG Site Sambarata untuk segera angkat kaki dari Berau. Lantaran tiga orang HRD ini dinilai lebih merekrut pekerja dari luar daripada pekerja lokal.
“Tiga orang ini yang menghambat masuknya tenaga kerja lokal. Makanya tuntutan kami ini 3 orang ini harus dipulangkan. Harus keluar dari Berau,” ungkap Ical, salah satu warga lingkar tambang yang terlibat dalam aksi itu.
Disampaikannya, para HRD ini susah sekali merekrut warga lokal. Padahal sesuai ketentuan Peraturan Daerah (Perda) Berau, komposisi jumlah tenaga kerja mencapai 80 persen.
“Kalau merekrut warga lokal kan aman. Tapi kenyataan susah direkrut. Dan ini peringatan juga untuk perusahaan lain. Kalau bisa tenaga kerja lokal itu kembali ke Perda, orang lokal 80 persen orang kiriman 20 persen,” tegasnya.
Terpisah, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau Muhammad Said mengapresiasi unjuk rasa aliansi yang menyuarakan persoalan itu. Bahkan menurutnya yang disuarakan aliansi itu merupakan semua kepentingan masyarakat agar perusahaan tidak bertindak sewenang-wenang.
“Kemudian terkait tuntutan ada 3 orang yang diminta keluar Berau itu, akan kami buatkan surat, secara tertulis mudah-mudahan dalam waktu satu minggu kita bisa rapat bersama dengan manajemen dari perusahaan tersebut,” bebernya.
“Tadi karena ada pengawas ketenagakerjaan kita minta langsung buatkan itu. Ini bukan kepentingan tertentu tapi kepentingan masyarakat. Nanti kita komunikasi dengan pimpinan perusahaan langsung,” tandasnya. (Elton)