
KLIK BORNEO – BERAU. Beberapa acara besar tahunan seperti Manutung Jukut dan Berau Expo berpotensi dibatalkan lantaran kebijakan efiesiensi anggaran. Demi memastikan acara ini tetap terlaksana, bantuan anggaran dari pihak ketiga sangat diperlukan.
Terkait itu, Wakil Bupati Berau Gamalis tak menampik bahwa efiensi anggaran menjadi kendala terbesar penyelenggaraan dua acara itu pada tahun ini. Karena itu, salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah melibatkan pihak ketiga.
“Kondisi kita saat ini mengalami efisiensi anggaran ya. Kita berharap agar supaya pihak ketiga untuk lebih aktif berpartisipasi,” ungkapnya, Sabtu (22/3/2025).
Disampaikan, Manutung Jukut dan Berau Expo merupakan salah satu acara penting masyarakat Berau yang perlu dilakukan demi mendukung pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan Kabupaten Berau.
“Sehingga saya mengimbau perusahaan-perusahaan di Kabupaten Berau dapat lebih agresif lagi melakukan kerja samanya,” jelasnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau, Yunda Zuliarsih menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum mendapat kepastian terkait pelaksanaan acara itu. Ketidakpastian itu muncul akibat pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Pemangkasan anggaran yang dilakukan dalam kebijakan efisiensi anggaran itu, baginya tentu sangat mempengaruhi anggaran daerah. Berikutnya, berpengaruh terhadap sejumlah kegiatan daerah, termasuk Manutung Jukut.
“Belum tahu pastinya. Kami masih menunggu keputusan lebih lanjut mengenai hal ini,” ucapnya, Jumat (14/3/2025).
Disampaikannya, Manutung Jukut sendiri merupakan salah satu tradisi yang sangat melekat dengan identitas masyarakat Berau. Setiap tahun, acara ini tidak hanya menjadi perayaan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb.
Manutung Jukut khususnya, menurut Yunda, merupakan ajang untuk memperkenalkan dan mengangkat potensi lokal serta mempererat hubungan antara warga dengan pemerintah.
Kegiatan tersebut biasanya diisi dengan beragam acara budaya dan sosial yang melibatkan masyarakat, mulai dari lomba tradisional hingga pertunjukan seni yang memukau.
Selama bertahun-tahun, Manutung Jukut telah menjadi momentum bagi warga untuk bersatu, merayakan kebersamaan, dan menciptakan kenangan kolektif yang tak terlupakan. Namun, dengan adanya ketidakpastian anggaran, acara ini berada dalam keadaan terancam.
“Ini tentunya merupakan tantangan besar bagi pemerintah untuk menyusun anggaran yang memadai demi mendukung jalannya kegiatan itu,” tandasnya. (Elton)