
KLIK BORNEO. BERAU. Portal Bujangga dikabarkan baru saja difungsikan pada Agustus 2024 pasca ditabrak kendaraan besar beberapa waktu lalu. Sayangnya, keberadaannya tidak bertahan lama. Portal kembali ambruk akibat ditabrak sebuah truk, Selasa (10/9/2024) malam.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Berau, Andi Marewangeng menjelaskan akibat kejadian itu sopir truk ditindak sesuai undang-undang lalu lintas (UU Lalin) Nomor 22 Tahun 2009 dan dituntut memperbaiki portal tersebut agar kembali berfungsi.
“Sudah dilakukan penindakan oleh teman-teman Satlantas dan Dishub meminta perbaikan dan pengembalian agar portalnya dapat kembali berfungsi sebagaimana biasanya,” ungkapnya kepada wartawan Klikborneo, Rabu (11/9/2024).
Ambruknya Portal Bujangga tersebut, lanjutnya, sempat membuat arus lalu lintas macet. Namun, dengan dibantu pihak Satlantas Polres Berau bersama masyarakat di lokasi kejadian, kemacetan yang terjadi dapat segera diatasi.
“Kami bersama Satlantas di tempat kejadian perkara (TKP) sampai arus lalu lintas sudah kembali lancar semalam,” tegasnya singkat.
Diakuinya, sebenarnya pihaknya sudah memasang rambu-rambu, tanda peringatan, dan informasi larangan agar kendaraan besar tidak boleh lagi melintas di ruas jalan itu. Namun, belum semua sopir dapat mengindahkan hal itu.
Alih-alih memberikan efek jera, kehadiran Portal Bujangga sepertinya diacuhkan. Hal ini jika terus dibiarkan maka tidak hanya berdampak buruk pada jembatan yang ada, tetapi juga pada keselamatan masyarakat banyak.
“Sudah ada (tanda peringatan dan larangan, Red) itu dan akan kami tambah lagi ke depannya,” bebernya.
Untuk diketahui, sebelum portal itu dipasang lagi baru-baru ini, warga sekitar sempat khawatir akan kondisi jembatan yang ada. Mirisnya, ketika portal dipasang, bukannya dijaga, malahan sebaliknya dirusak.
Ketua RT 006 Kelurahan Bedungun, Nanang pernah mengungkapkan jembatan tersebut dibangun untuk mengganti badan jalan yang pernah longsor pada 2012 dan 2014 silam. Karena itu, pemasangan portal diperlukan untuk mencegah penurunan badan jalan di jembatan tersebut.
“Pemerintah membangun jembatan ini dengan melakukan pembatasan berat kendaraan melintas, makanya dipasangkan portal,” ujarnya, Rabu (14/8/2024) lalu.
Mengingat pentingnya portal tersebut, Nanang meminta para sopir kendaraan besar, baik truk maupun mobil BBM agar memikirkan kondisi jembatan tersebut. Berikutnya, meminta Dishub Berau untuk melakukan pencegahan dini.
“Selama tidak ada portal, truk-truk besar terus bolak-balik lewat jembatan Bujangga. Padahal mereka orang-orang yang tahu kalau tidak boleh lewat di situ,” tandasnya. (Elton)