
KLIK BORNEO – BERAU. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pemuda dan Olahraga bersama Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menggelar Kursus Pelatih Sepak Bola Lisensi D tahun 2024.
Menggandeng PT Berau Coal, kursus yang digelar pemerintah daerah sejak 1-7 September 2024 tersebut menghadirkan pemateri yang juga sekaligus mantan pemain dan pelatih sepak bola tanah air, Joko Susilo.
Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Dispora Kabupaten Berau, Nuransyah memberikan apresiasi kepada PT Berau Coal yang telah mendukung terlaksananya kegiatan tersebut. Apalagi kegiatan itu sejalan dengan kegiatan Dispora yang bergerak di bidang peningkatan kualitas wasit dan pelatih.
“Kami berharap ke depannya dukungan PT Berau Coal ini tetap berlanjut, tidak hanya di cabang olahraga sepak bola, mungkin juga di cabang olahraga yang lain yang populer di masyarakat, seperti futsal, bulu tangkis, dan sebagainya,” ungkapnya.
Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) kepelatihan, khususnya pelatih sepak bola di Kabupaten Berau saat ini masih kurang. Karena itu, penting dilakukan peningkatan, baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas.
“Sehingga kami Dispora Kabupaten Berau mendorong terus peningkatan kualitas pelatih ini baik yang dilaksanakan di daerah maupun yang dikirim keluar daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Sekjen Askab Berau, Sony Perianda mengaku kursus kepelatihan yang dilaksanakan tersebut sangat jarang dilakukan di Berau. Kalaupun ada, kegiatan tersebut biasanya dan bahkan selalu diadakan di luar Berau.
“Dengan adanya kursus ini kita berharap para pelatih yang mengikuti kursus ini dapat membina serta membawa timnya untuk bertanding ke level yang lebih tinggi lagi misalnya di Liga 3, Liga 2, atau Liga 1,” terangnya.
Menurutnya, lisensi tersebut sangat perlu untuk semua pelatih. Mengingat, hampir di semua turnamen, setiap pelatih yang membawa timnya bertanding akan diminta terlebih dahulu lisensinya.
“Pelatih merupakan kunci permainan sebuah tim. Pelatih membentuk pola, strategi dan setiap pelatih di semua turnamen, harus punya lisensi. Supaya timnya ketika bermain itu mempunyai pola. Bukan asal main-main,” tegasnya.
Terpisah, Community Program Planning and Control Superintendent PT Berau Coal, Heri Syaprani menjelaskan kursus tersebut merupakan bagian dari program perusahaan di pilar sosial budaya pengembangan olahraga dan kepemudaan.
Selanjutnya, kursus tersebut merupakan kursus kedua yang dilaksanakan dengan melibatkan dukungan serta kontribusi PT Berau Coal. Tentu dalam rangka mendukung perkembangan sepak bola di Kabupaten Berau.
“Kalau bercerita tentang program kami, ada delapan aspek. Kita ada program di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Berau Coal lama di Berau dan sekarang kami lebih berfokus ke program ekonomi. Memang fokus kami tidak terlalu ke sana tapi ke pendidikan,” terangnya.
“Tapi kenapa kami masih tetap berkomitmen karena dengan memberikan pelatihan kepada para pelatih sepak bola, kami yakin ini bisa memberikan impact yang besar kepada generasi kita di masa yang akan datang. Paling tidak generasi muda itu bisa mempunyai kegiatan positif dan bisa menjauhi narkoba,” sambungnya.
Menurutnya, kegiatan kursus pelatih merupakan kunci utama pembinaan atlet. Karena itu, para pelatih yang mengikuti kursus tersebut diharapkan dapat mengikutinya dengan baik.
“Karena itu peserta bisa menyiapkan diri untuk menangkap materi yang diberikan. Tentu harapannya setelah ilmunya bisa ditangkap bisa diaplikasikan. Agar atlet-atlet kita semakin baik,” pintanya.
Senada dengan Heri, Corporate Communication Superintendent PT Berau Coal, Rudini membeberkan bahwa kegiatan kursus tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pelatih. Berikutnya, merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam rangka memajukan sepak bola Kabupaten Berau.
“Bagaimana kita bisa meningkatkan atlet jika gurunya atau pelatihnya belum memiliki kompetensi yang cukup. Sehingga dengan peningkatan kompetensi pelatih, kami memiliki harapan besar agar sepak bola Kabupaten Berau ini di masa depan bisa menjadi unggulan,” harapnya.
Ditambahkannya, kursus dengan Lisensi D tersebut dilaksanakan untuk pelatih sepak bola usia grass root. Pihak perusahaan pun akan siap berkontribusi untuk pembinaan selanjutnya. Agar para pelatih yang mengikuti kursus itu semakin berkompeten.
“Nah ini yang menjadi harapan besar dan bukannya hanya dari Berau Coal tetapi juga semuanya. Karena saat ini sepak bola juga dengan pengurusan yang baru memiliki harapan yang besar. Dan kita inginkan prestasi-prestasi juga makin banyak ditorehkan,” bebernya.
Salah satu peserta kursus, Efendi mengaku kegiatan tersebut sangat dinanti-nantikan oleh para pelatih, khususnya para pelatih seperti dirinya yang berasal dari kampung di wilayah pesisir Berau serta belum memiliki banyak ilmu di bidang kepelatihan.
“Sementara kita yang dari daerah-daerah pesisir ini, bibit-bibit generasi kita sangat banyak mulai dari tingkat SD sampai SMA. Cuma memang sekarang kita kekurangan pelatih. Meskipun jarak jauh semangat kami tetap ada untuk mengikuti kegiatan ini,” paparnya.
Secara khusus, kepada PT Berau Coal, Efendi mengucapkan terima kasih atas supportnya terhadap pelaksanaan kegiatan itu. Berikutnya dirinya berharap agar kegiatan itu bukan menjadi kegiatan yang dilaksanakan terakhir kalinya.
“Mungkin bisa ada lagi untuk tingkat Lisensi C-nya. Supaya kami tidak perlu keluar kota lagi untuk mengejar Lisensi C. Lalu untuk pemain bola supaya tidak hanya main di kampung tapi juga ke jenjang yang lebih tinggi lagi,” tandasnya. (adv/Elton)