Kutim Kunci Program Rp 1,081 Triliun: 18 Proyek Strategis Siap Melaju Lewat Skema Tahun Jamak

KLIK BORNEO – SANGATTA. Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) dan DPRD akhirnya memantapkan daftar panjang proyek strategis yang akan digarap melalui mekanisme tahun jamak untuk periode anggaran 2026–2027.

Kebijakan ini menjadi langkah penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan sekaligus memastikan proyek-proyek besar tetap berjalan meski membutuhkan waktu lebih dari satu tahun anggaran.

Pada Jumat (21/11/2025), kedua pihak merumuskan dan menetapkan rancangan kegiatan multi years contract dengan total nilai mencapai Rp 1,081 triliun.

Anggaran tersebut terbagi menjadi Rp 383,932 miliar pada APBD 2026 dan Rp 697,567 miliar pada APBD 2027 sesuai kapasitas fiskal daerah.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, mengungkapkan bahwa pembagian periode tahun jamak dilakukan secara bertahap agar selaras dengan kondisi keuangan daerah yang sedang dihadapi.

“Kegiatan tahun jamak memang dibuat dua tahap, 2026/2027 dan semua yang dianggarkan menyesuaikan situasi dan kondisi keuangan daerah,” jelasnya, Minggu (23/11/2025).

Deretan program yang masuk dalam MYC tak hanya berfokus pada pembangunan jalan dan jembatan, tetapi juga peningkatan layanan publik seperti penyediaan air bersih, fasilitas pelatihan tenaga kerja, hingga pusat pelayanan masyarakat.

Beberapa ruas jalan strategis yang menghubungkan kecamatan-kecamatan terpencil juga menjadi prioritas untuk mendukung mobilitas dan pemerataan ekonomi.

Di sisi lain, pembangunan Pelabuhan Umum Sangatta (Kenyamukan) kembali mendapat dorongan besar melalui skema MYC, melanjutkan proyek yang selama ini menjadi salah satu kebutuhan vital transportasi barang di Kutai Timur.

Tidak hanya itu, sejumlah program pengendalian banjir melalui peningkatan drainase di beberapa wilayah padat penduduk turut diakomodasi agar memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

Ardiansyah menambahkan bahwa proyek yang sebelumnya mengalami hambatan kini ikut dimasukkan ke dalam MYC agar penyelesaiannya lebih terjamin.

“Program yang tersendat seperti Manubar – Seriung kita masukan MYC, kalau lainnya ada penganggaran di tahun ini dan tahun depan tapi tidak multiyears,” ujarnya.

DAFTAR PROGRAM TAHUN JAMAK KUTAI TIMUR 2026–2027

1. Rekonstruksi Jalan Jembatan Batu Balai – Simpang Log Pon KM 6 (Muara Bengkal) – Rp 65 miliar

2. Rekonstruksi Jalan Simpang 3 Ngayau – Mulupan (Muara Bengkal) – Rp 65 miliar

3. Rekonstruksi Jalan Batu Balai – Teluk Baru (Muara Bengkal/Long Mesangat) – Rp 55 miliar

4. Rekonstruksi Jalan Manubar – Seriung (Sandaran) – Rp 55 miliar

5. Pembangunan Jembatan Long Melah – Marah Haloq (Telen) – Rp 36,5 miliar

6. Pembangunan Jembatan Muara Bengalon (Bengalon) – Rp 70 miliar

7. Rekonstruksi Jalan Simp. ADM – Simp. 4 Rantau Pulung (Sangatta Utara/Rantau Pulung) – Rp 55 miliar

8. Pembangunan Jembatan Tepian Langsat (Bengalon) – Rp 80 miliar

9. Rekonstruksi Jalan Simp. Batu Redi – Desa Muara Pantun (Telen) – Rp 55 miliar

10.Rekonstruksi Jalan Simp. 3 Kelinjau Ulu – Desa Senyiur (Muara Ancalong) – Rp 70 miliar

11. Pengembangan SPAM Pedesaan (beberapa kecamatan) – Rp 45 miliar

12. Pembangunan Gedung BLK Kutai Timur (Sangatta Utara) – Rp 45 miliar

13. Pembangunan Gedung MPP dan UMKM Centre – Rp 40 miliar

14. Pembangunan Sarpras Makodim Kutim – Rp 55 miliar

15. Peningkatan Drainase Jalan Kabo Jaya (Sangatta Utara) – Rp 50 miliar

16. Pembangunan Drainase Desa Sepaso (Bengalon) – Rp 45 miliar

17. Peningkatan Drainase Yos Sudarso I – Gajah Mada (Sangatta Utara) – Rp 45 miliar

18. Lanjutan Pembangunan Pelabuhan Umum Sangatta/Kenyamukan – Rp 150 miliar

Dengan skema ini, Pemkab Kutim berharap pembangunan berskala besar dapat berlangsung lebih efektif, terukur, dan memberi manfaat signifikan bagi masyarakat di seluruh wilayah Kutai Timur.

“Dengan adanya skema pembangunan yang lebih tertata kita berharap masyarakat merasakan langsung dampak dari pembangunannya,” pungkasnya.(ADV)